Setiap perusahaan tentu saja memberikan sesuatu yang baru di produk teranyar mereka. Hal itu juga berlaku pada raksasa perusahaan teknologi asal Cupertino, yaitu Apple Inc. Setelah pada tahun 2016 ini mereka telah meluncurkan iPhone 7, rencananya di tahun di depan Apple Inc akan meluncurkan iPhone seri teranyar yaitu iPhone 8.
Apple akan mengusung sebuah terobosan baru dalam layar iPhone. Layar iPhone 8 rencananya akan dibekali dengan layar OLED. Seiring berakhirnya hari di tahun 2016 ini, kabar tentang iPhone 8 yang akan dibekali dengan layar jenis OLED semakin santer terdengar. Kabar itu sangat menyedot perhatian orang di seluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan baru kali ini Apple mengusung layar OLED pada produk smartphone mereka itu ( iPhone ). Semua orang penasaran bagaimanakah iPhone dengan layar OLED. Oleh karena itu semua orang sangat menanti - nantikan datangnya iPhone 8.
Kabar akan hadirnya iPhone 8 yang dibekali dengan layar OLED selain dinanti - nantikan tetapi juga diwaspadai. Pihak yang mewaspadai hadirnya iPhone seri teranyar tersebut adalah para perusahaan teknologi pesaing Apple. Mereka merasa was - was setelah kabar itu menyebar apalagi setelah beberapa pihak mengkonfirmasi tentang kabar itu. Beberapa perusahaan teknologi pesaing Apple telah membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi jika iPhone 8 resmi luncur.
![]() |
Konsorsium Perusahaan China VS Apple Inc. |
Demikian halnya juga dengan empat perusahaan teknologi besar asal negeri tirai bambu China yaitu Huawei, Vivo, BBK, dan Oppo. Mereka berempat sepakat untuk membangun sebuah konsorsium. Konsorsium itu adalah hasil investasi gabungan dari keempat perusahaan asal China tadi dengan sebuah perusahaan pembuat panel layar yaitu Royole. Tentang investasi gabungan empat perusahaan China dengan Royole ini bahkan telah diberitakan oleh media lokal China.
Dikutip dari Ubergizmo, pada Minggu ( 4/12/2016 ) tujuan utama dari dibentuknya konsorsium ini adalah untuk membendung kemungkinan monopoli permintaan layar OLED oleh Apple. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembentukan konsorsium ini adalah langkah antisipasi dari perusahaan - perusahaan tersebut.
Tujuan utama dibentuknya konsorsium tersebut memang dapat dimengerti, karena walaupun di tahun pertama mungkin permintaan layar OLED tidaklah terlalu banyak. Namun, tidak ada yang dapat menjamin dan tidak menutup kemungkinan bahwa di tahun - tahun berikutnya permintaan layar OLED oleh Apple mungkin akan sangat banyak . Apabila permintaan layar OLED oleh Apple sangat banyak, itu sangat berbahaya. Itu berbahaya karena ketersediaan layar OLED di pasaran dapat dimonopoli oleh Apple.
Berdasarkan laporan yang terbaru, rencana Apple untuk menggunakan layar OLED pada iPhone 8 tampaknya menghadapi suatu kendala. Kendala itu karena empat perusahaan pemasok utama layar OLED bagi Apple diprediksi tidak mampu memenuhi seluruh permintaan Apple akan layar OLED. Bahkan menurut Apple Insider empat perusahaan pemasok utama layar OLED untuk Apple harus menyiapkan rencana baru untuk memenuhi pesanan Apple. Empat perusahaan pemasok layar OLED untuk Apple adalah Samsung Display, Japan Display, Sharp, dan LG Display.
Indikasi akan kekhawatiran empat perusahaan China itu sudah mulai tampak. Dilihat dari uraian diatas, dapat kita bayangkan betapa besarnya permintaan layar OLED oleh Apple. Hal tersebut dapat kita simpulkan karena bahkan 4 perusahaan teknologi dalam bidang layar saja masih belum bisa memenuhi permintaan Apple. Padahal jumlah perusahaan itu ada empat.
Besarnya permintaan layar OLED oleh Apple memang sangat mengkhawatirkan, terutama bagi para perusahaan teknologi di seluruh dunia. Setelah langkah antisipasi dari keempat perusahaan asal China tersebut lalu apakah kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan - perusahaan lain? Mari kita tunggu bersama.
Comments